Langsung ke konten utama

Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Tempat Kerja

Pernahkah Anda dengar atau membaca informasi berkenaan peristiwa kecelakaan pada tempat kerja? Kemungkinan Anda pernah ketahui juga kasus kecelakaan kerja yang menyebabkan karyawan cedera, cacat, bahkan juga wafat? Sesudah dengar dan membaca beberapa kasus kecelakaan kerja itu, pernahkah terbesit pertanyaan, “Mengapa kecelakaan itu dapat terjadi?” Lantas, apa korelasi di antara kecelakaan dengan keutamaan kesehatan serta keselamatan kerja (K3) pada tempat kerja? Lewat artikel ini, silahkan kita coba kupas sedikit berkenaan pengetahuan baru yang kerap kita temui, baca, dan kita saksikan baik di TV, beberapa proyek, pabrik, dan tempat yang lain.

Pertama-tama, kita coba cari info, “Apa sih kesehatan serta keselamatan kerja (K3) itu?” Menurut Pasal 1 Angka 2 Ketentuan Pemerintahan RI Nomor 50 Tahun 2012 mengenai Mekanisme Management Keselamatan dan Kesehatan Kerja, diterangkan jika pemahaman K3 ialah semua aktivitas untuk jamin dan membuat perlindungan kesehatan serta keselamatan kerja lewat usaha penangkalan kecelakaan dan penyakit karena kerja.

Himbauan untuk memprioritaskan keselamatan dan kesehatan kerja.

Menurut International Labour Organization, K3 ialah satu usaha untuk menjaga dan tingkatkan derajat kesehatan fisik, psikis, dan sosial setingginya untuk karyawan di semua kedudukan berbentuk penangkalan penyelewengan kesehatan antara karyawan yang disebabkan karena keadaan tugas. Disamping itu, K3 meliputi pelindungan karyawan dalam kerjanya dari resiko karena factor yang bikin rugi kesehatan, peletakan dan perawatan karyawan pada suatu lingkungan kerja yang diadaptasikan dengan kompetensi fisiologi dan psikologi, dan dirangkumkan sebagai penyesuaian tugas ke manusia dan tiap manusia ke kedudukannya.

Mengacu pada ke-2 pemahaman di atas, dapat kita mengambil sebuah pokok atas sesuatu yang diusahakan oleh K3 ini, yakni menahan berlangsungnya kecelakaan kerja dan penyakit karena kerja. Lantas, kenapa K3 ini jadi suatu hal yang perlu? Berkaca pada keutamaan K3 pada tempat kerja tidak lepas dari arah diaplikasikannya K3. Arah diaplikasikannya K3 bisa diketemukan pada ketentuan perundang-undangan No. 1 tahun 1970 mengenai Keselamatan Kerja.

1. Membuat perlindungan dan jamin keselamatan tiap tenaga kerja dan seseorang pada tempat kerja

Tenaga kerja dan orang yang turut serta pada tempat kerja harus mendapatkan agunan kesehatan serta keselamatan kerja. Jika terjadi kecelakaan yang menyebabkan nyawa karyawan lenyap, tentu saja nyawa manusia tidak bisa dibalikkan, berlainan hal dengan mesin hancur yang bisa diperbarui. Pikirkan bila tenaga kerja yang wafat karena kecelakaan kerja sebagai tulang punggung yang memberikan nafkah keluarga. Oleh karenanya, negara juga jamin kesehatan serta keselamatan tenaga kerja dengan dikeluarkannya Undang-undang No. 13 Tahun 2003 mengenai Ketenagakerjaan yang mempunyai tujuan jamin tercukupinya hak dan kewajiban tenaga kerja.

2. Jamin tiap sumber produksi bisa dipakai secara aman dan efisien

Perusahaan harus sediakan lingkungan kerja dan aktivitas produksi yang aman untuk kesehatan serta keselamatan tenaga kerjanya. Untuk pahami point ini, kita mengambil contoh kasus meletusnya pabrik kosmetik punya PT Mandom di Cikarang di tahun 2015 yang tewaskan 28 karyawan dan mengakibatkan 31 karyawan yang lain menanggung derita cedera bakar. Menurut hasil interograsi yang sudah dilaksanakan, kebakaran dipacu oleh kebocoran pipa gas flexible tube di mesin konveyor hingga munculkan recikan api dari mesin pemanas plastik (dryer) dan memacu ledakan.

Kebocoran gas disebabkan karena penggantian flexible tube oleh kontraktor instalasi pipa gas (PT Iwatani). PT Mandom sudah mengistruksikan ke PT Iwatani untuk menukar semua flexible tube di ruangan DPS yang sejumlah 8 buah. Namun, dari 8 flexible tube tersebut rupanya 4 buah ditukar baru, 4 buah yang lain sisa pindahan dari pabrik PT Mandom yang berada di Sunter, Jakarta Utara.

Dari hasil interograsi itu, bisa kita kenali jika ada elemen tersengajaan pemakaian material yang tidak sesuai dengan (faksi kontraktor meremehkan faktor K3), walau sebenarnya faksi PT Mandom sudah memberikan instruksi ke kontraktor untuk menukar semua flexible tube bekas sama yang baru. Tetapi, cuman separuhnya yang ditukar baru, hingga pada akhirannya material itu menyebabkan berlangsungnya kebakaran, ledakan, dan menelan korban.

Kebakaran di PT Mandom Cikarang. Gambar dari Di antara News.

Untuk menahan peristiwa seperti ini, dibutuhkan pemantauan dan pengiringan faktor K3 dan pemeriksaan kembali yang sudah dilakukan oleh faksi pemilik pada bahan dan material yang dipakai oleh faksi kontraktor. Supaya kecelakaan kerja pada tempat kerja tidak ada, ada 5 faktor yang perlu jadi perhatian oleh management perusahaan, yaitu man (tenaga kerja), material (bahan), method (metode/langkah kerja), machine (mesin produksi), dan environment (lingkungan kerja).

3. Tingkatkan kesejahteraan dan keproduktifan nasional

Poin ini penting sebagai arah dari implikasi K3 pada tempat kerja. Jika lingkungan kerja aman, kesehatan terjaga, tenaga kerja bisa bekerja dengan selamat hingga angka kecelakaan kecil bahkan juga kosong. Hal ini lurus sebanding dengan bertambahnya keuntungan perusahaan hingga kesejahteraan tenaga kerja juga bertambah.

Meski tidak bisa langsung dirasa, implementasi K3 ini penting untuk periode panjang. Banyak pebisnis yang ragu akan implementasi K3 ini. Ini menggerakkan pemerintahan Indonesia, dalam masalah ini diwakilkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Kemenaker), membuat taktik supaya K3 jadi budaya di Indonesia yang direalisasikan dalam “Pergerakan Efisien Warga Membudayakan K3 (GEMA DAYA K3)” untuk memberikan dukungan perolehan “Kemandirian Warga Indonesia berbudaya K3 Tahun 2020”.

Dari keterangan di atas, bisa kita kenali jika implementasi K3 jadi support sistem yang penting baik di lingkungan kerja atau lingkungan warga. Menurut Menteri Tenaga Kerja, Bapak Hanif Dhakiri (2018), “Salah satunya tanda pembangunan ketenagakerjaan ialah kenaikan pelindungan kesehatan serta keselamatan kerja”.

Para aktor usaha bukan hanya didesak untuk tingkatkan keuntungan perusahaan secara terus-terusan, tapi juga kenaikan implementasi K3 yang terus-menerus (continuous improvement) untuk terbentuknya tempat kerja yang aman, nyaman, sehat ke arah zero Accident (kecelakaan kosong). Dengan begitu, kenaikan produksi dan keproduktifan nasional bisa selekasnya diwujudkan.

Referensi:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kayangan Api Sebagai Potensi Wisata Bojonegoro

Banyak warga di luar daerah Bojonegoro belum ketahui mengenai kekayaan tempat rekreasi dan kekuatan yang dipunyai oleh Kabupaten Bojonegoro. Bila dijelajahi lebih dalam, daerah ini mempunyai banyak tujuan rekreasi yang sayang tidak untuk didatangi. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro, yang bekerja untuk memperkenalkan tempat rekreasi yang bisa menarik pelancong satu diantaranya seperti rekreasi Khayangan Api. Youti (2001:158) memiliki pendapat mengenai pemahaman tempat wisata yakni segala hal sebagai daya magnet untuk beberapa orang untuk mengunjugi satu wilayah tertentu. Object dan daya magnet rekreasi seperti yang ditujukan bisa berbentuk tempat wisata alam, budaya yang mempunyai daya pikat buat didatangi atau jadi target pelancong. Kayangan Api sebagai salah satunya warisan kerajaan yang hingga saat ini. Khayangan Api sebagai sumber api kekal yang tidak juga padam yang berada pada teritori rimba lindung di Dusun Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro

Tabulampot: Tanaman Buah dalam Pot

Beragam penawaran kegiatan baru di periode wabah dimulai dari bercocok tanam, naik sepeda, atau bahkan juga kulineran, lumayan disukai oleh warga. Selainnya sebagai penyukupan kebutuhan, beragam opsi itu seakan jadi trend yang selanjutnya tumbuh subur pada beragam kelompok. Salah satunya kegiatan positif yang lumayan disukai adalah bercocok tanam. Tanaman hias, apotek hidup, bonsai, sampai tanaman buah dalam pot atau kerap diistilahkan dengan tabulampot sekarang ini jadi kegiatan yang lumayan disukai. Pada dasarnya, tabulampot sebagai alternative untuk selalu menanam buah pada lahan-lahan sempit. Tabulampot juga tidak meusak bangunan disekelilingnya, seperti pagar rumah atau paving pelataran rumah karena akar tanaman ada dalam pot. Supaya tanaman buah dalam pot bisa tumbuh dan berbuah secara baik, ada banyak hal yang sebaiknya jadi perhatian dan diulas dalam tulisan singkat ini. Pilih Tipe Tanaman yang Sesuai Salah satu perihal yang perlu jadi perhatian pada tabulampot adalah pen

Coronavirus, SARS-Cov-2, dan COVID-19

Virus ialah substansi biologi paling banyak dari muka bumi ini. Virus tidak dipandang seperti makhluk hidup. Oleh karena itu dikatakan sebagai “substansi biologi”. Untuk perbanyak diri, virus mengontaminasi alias bajak sel hidup. Virus masukkan resep pembikinan elemen virus (RNA atau DNA) hingga sel yang terkena akan membuat dan beberapa virus baru juga dibuat. Ilustrasi infeksi virus. Protein pada virus berikatan dengan reseptor pada permukaan sel (no. 1). Sesudah masuk ke sel, virus melepas materi genetiknya (DNA atau RNA) (no. 2), yang berbentuk perintah (resep) untuk membikin protein elemen virus (no. 3). Virus baru dilepaskan dari dalam sel lewat budding (membuat “tunas “), atau sel lisis yang remuk (no. 4). Virus bisa dikelompokkan ke filum, ordo, dan kerabat berdasar materi genetik yang mereka membawa (DNA atau RNA), inang yang mereka serang, dan beragam persyaratan yang lain. Kerabat atau keluarga virus yang saat ini sedang marak dibahas ialah Coronavirus. Coronavirus (CoV