Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

Rekam Perjalanan Pers di Monumen Pers Nasional

Terletak di Jalan Gajahmada No. 59, Surakarta, Jawa tengah, Monumen Jurnalis Nasional demikian istimewa dengan warna abu kehitam-hitaman. Monumen ini direncanakan oleh Mas Aboekassan Atmodirono, seorang arsitek pertama kali yang terlahir di Wonosobo, 18 Maret 1860. Mas Aboekassan Atmodirono terdaftar sebagai satu diantara demikian anak-anak pribumi yang untung karena bisa mengenyam pengajaran bersama anak-anak Eropa. Konsep bangunan gedung ini termasuk unik karena menyatukan style Hindu-Buddha yang diikuti karena ada ornament seperti stupa pada bagian atap gedung dan muka bangunan tingkat seperti candi, dan style penjajahan Indonesia pada periodenya yang berbentuk beberapa pilar memiliki ukuran besar pada bagian depan bangunan dan ukuran jendela dan pintu yang besar. Sisi depan bangunan diperlengkapi sarana update koran lokal atau nasional (mencakup: Kompas , Solo Pos , Republika , dan Kedaulatan Rakyat ). Gedung Monumen Jurnalis Nasional. Sumber gambar: situsbudaya.id. Koleksi

Baterai Litium: Landasan Era Perangkat Portabel

Penemuan baterai litium telah membawa tiga ilmuwan: John B. Goodenough, M. Stanley Whittingham, dan Akira Yoshino memperoleh Penghargaan Nobel Kimia di tahun 2019. Stanley Witthingham adalah profesor di bidang kimia dari Binghamton University, Amerika Serikat. Ia adalah penemu elektroda interkalasi ( intercalation electrodes ) di tahun 1970-an dengan menggunakan titanium disulfida sebagai katode dan logam litium sebagai anode. Reaksi interkalasi adalah proses pemasukan ion yang berasal dari anode ke dalam katode. Ia adalah pemegang paten asli pada konsep interkalasi dan baterai litium yang dapat diisi ulang, sehingga ia disebut sebagai pencetus baterai litium. John B. Goodenough, M. Stanley Whittingham, dan Akira Yoshino. Sumber gambar: https://cen.acs.org. Di tahun 1980-an, John Goodenough berhasil mendemonstrasikan proses interkalasi menggunakan litium kobalt oksida sebagai katode menggantikan titanium disulfida, serta mampu menghasilkan daya dua kali lipat dari pada penemuan St

Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Tempat Kerja

Pernahkah Anda dengar atau membaca informasi berkenaan peristiwa kecelakaan pada tempat kerja? Kemungkinan Anda pernah ketahui juga kasus kecelakaan kerja yang menyebabkan karyawan cedera, cacat, bahkan juga wafat? Sesudah dengar dan membaca beberapa kasus kecelakaan kerja itu, pernahkah terbesit pertanyaan, “Mengapa kecelakaan itu dapat terjadi?” Lantas, apa korelasi di antara kecelakaan dengan keutamaan kesehatan serta keselamatan kerja (K3) pada tempat kerja? Lewat artikel ini, silahkan kita coba kupas sedikit berkenaan pengetahuan baru yang kerap kita temui, baca, dan kita saksikan baik di TV, beberapa proyek, pabrik, dan tempat yang lain. Pertama-tama, kita coba cari info, “Apa sih kesehatan serta keselamatan kerja (K3) itu?” Menurut Pasal 1 Angka 2 Ketentuan Pemerintahan RI Nomor 50 Tahun 2012 mengenai Mekanisme Management Keselamatan dan Kesehatan Kerja, diterangkan jika pemahaman K3 ialah semua aktivitas untuk jamin dan membuat perlindungan kesehatan serta keselamatan kerja

Kayangan Api Sebagai Potensi Wisata Bojonegoro

Banyak warga di luar daerah Bojonegoro belum ketahui mengenai kekayaan tempat rekreasi dan kekuatan yang dipunyai oleh Kabupaten Bojonegoro. Bila dijelajahi lebih dalam, daerah ini mempunyai banyak tujuan rekreasi yang sayang tidak untuk didatangi. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro, yang bekerja untuk memperkenalkan tempat rekreasi yang bisa menarik pelancong satu diantaranya seperti rekreasi Khayangan Api. Youti (2001:158) memiliki pendapat mengenai pemahaman tempat wisata yakni segala hal sebagai daya magnet untuk beberapa orang untuk mengunjugi satu wilayah tertentu. Object dan daya magnet rekreasi seperti yang ditujukan bisa berbentuk tempat wisata alam, budaya yang mempunyai daya pikat buat didatangi atau jadi target pelancong. Kayangan Api sebagai salah satunya warisan kerajaan yang hingga saat ini. Khayangan Api sebagai sumber api kekal yang tidak juga padam yang berada pada teritori rimba lindung di Dusun Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro

Prinsip Kerja Maglev Berbasis Semikonduktor

Prinsip Kerja Maglev Berbasis Semikonduktor SCMaglev merupakan kepanjangan dari Semi-Conductor Magnetic Levitation . Kereta yang mampu bergerak hingga 600 km/jam ini pertama kali dikembangkan oleh perusahaan Japan Railway sejak tahun 1962. Pada kereta konvensional, gaya gesek antara rel dan roda membatasi kereta untuk bergerak. Selain itu, pergerakan yang terlalu cepat akan mengakibatkan roda tergelincir. Konsep dari Maglev adalah mengangkat kereta di atas lintasan untuk mengatasi keterbatasan yang ada pada kereta konvensional menggunakan gaya tolak-menolak magnet. SCMaglev produk JR tampak dari depan (https://ift.tt/3x0E4cl). Untuk mendapatkan gaya magnet yang kuat, SCMaglev menggunakan material superkonduktor berupa Nobidium Titanium (NbTi). Kemudian, material tersebut didinginkan menggunakan helium cair hingga mencapai suhu -452 o F. Pada suhu tersebut muncul sifat magnetiknya. Kondisi ini dikenal sebagai fenomena superkonduktivitas, yang terjadi ketika hambatan listrik