Langsung ke konten utama

Prinsip Kerja Maglev Berbasis Semikonduktor


SCMaglev merupakan kepanjangan dari Semi-Conductor Magnetic Levitation. Kereta yang mampu bergerak hingga 600 km/jam ini pertama kali dikembangkan oleh perusahaan Japan Railway sejak tahun 1962. Pada kereta konvensional, gaya gesek antara rel dan roda membatasi kereta untuk bergerak. Selain itu, pergerakan yang terlalu cepat akan mengakibatkan roda tergelincir. Konsep dari Maglev adalah mengangkat kereta di atas lintasan untuk mengatasi keterbatasan yang ada pada kereta konvensional menggunakan gaya tolak-menolak magnet.

SCMaglev produk JR tampak dari depan (https://ift.tt/3x0E4cl).

Untuk mendapatkan gaya magnet yang kuat, SCMaglev menggunakan material superkonduktor berupa Nobidium Titanium (NbTi). Kemudian, material tersebut didinginkan menggunakan helium cair hingga mencapai suhu -452 oF. Pada suhu tersebut muncul sifat magnetiknya. Kondisi ini dikenal sebagai fenomena superkonduktivitas, yang terjadi ketika hambatan listrik dari bahan superkonduktor akan mendekati nol pada suhu yang sangat rendah, sehingga arus akan mengalir hampir tanpa batas pada koil superkonduktor.

Kumparan Magnetik  pada Gerbong (https://ift.tt/2VrddUV)

SCMaglev bergerak dengan menggunakan prinsip induksi elektromagnetik. Arus listrik dialirkan ke kumparan yang berada pada dinding lintasan secara terus menerus untuk mengubah polaritas magnet pada kumparan tersebut. Perubahan polaritas ini digunakan untuk menarik kereta ke depan dan mendorong dari belakang menggunakan prinsip gaya tarik-menarik dan tolak-menolak dari medan magnet. Medan magnet pada dinding lintasan juga berfungsi sebagai pengaman agar SCMaglev tetap berada pada lintasannya selama bergerak.

Kumparan magnetik pada dinding lintasan (https://ift.tt/2VrddUV).
Proses pergerakan kereta akibat gaya tolak dan gaya tarik dari medan magnet (https://ift.tt/2VrddUV).
Proses stabilisasi kereta ketika bergerak (https://ift.tt/2VrddUV).

SCMaglev memiliki tingkat kebisingan yang rendah karena tidak terjadi gesekan antara rel dan lintasan, maupun gesekan antara pantograf kereta dengan kabel listrik. Selain itu, pada lintasan SCMaglev dipasang noise barrier yang berbentuk menyerupai terowongan untuk mengatasi kebisingan dari gelombang suara yang diakibatkan dari kecepatan yang tinggi. SCMaglev diprediksi akan beroperasi pada tahun 2027 untuk tujuan Tokyo-Nagoya. Saat ini uji coba publik terus-menerus dilakukan di Maglev Exhibition Center, Prefektur Yamanashi.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kayangan Api Sebagai Potensi Wisata Bojonegoro

Banyak warga di luar daerah Bojonegoro belum ketahui mengenai kekayaan tempat rekreasi dan kekuatan yang dipunyai oleh Kabupaten Bojonegoro. Bila dijelajahi lebih dalam, daerah ini mempunyai banyak tujuan rekreasi yang sayang tidak untuk didatangi. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro, yang bekerja untuk memperkenalkan tempat rekreasi yang bisa menarik pelancong satu diantaranya seperti rekreasi Khayangan Api. Youti (2001:158) memiliki pendapat mengenai pemahaman tempat wisata yakni segala hal sebagai daya magnet untuk beberapa orang untuk mengunjugi satu wilayah tertentu. Object dan daya magnet rekreasi seperti yang ditujukan bisa berbentuk tempat wisata alam, budaya yang mempunyai daya pikat buat didatangi atau jadi target pelancong. Kayangan Api sebagai salah satunya warisan kerajaan yang hingga saat ini. Khayangan Api sebagai sumber api kekal yang tidak juga padam yang berada pada teritori rimba lindung di Dusun Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro

Tabulampot: Tanaman Buah dalam Pot

Beragam penawaran kegiatan baru di periode wabah dimulai dari bercocok tanam, naik sepeda, atau bahkan juga kulineran, lumayan disukai oleh warga. Selainnya sebagai penyukupan kebutuhan, beragam opsi itu seakan jadi trend yang selanjutnya tumbuh subur pada beragam kelompok. Salah satunya kegiatan positif yang lumayan disukai adalah bercocok tanam. Tanaman hias, apotek hidup, bonsai, sampai tanaman buah dalam pot atau kerap diistilahkan dengan tabulampot sekarang ini jadi kegiatan yang lumayan disukai. Pada dasarnya, tabulampot sebagai alternative untuk selalu menanam buah pada lahan-lahan sempit. Tabulampot juga tidak meusak bangunan disekelilingnya, seperti pagar rumah atau paving pelataran rumah karena akar tanaman ada dalam pot. Supaya tanaman buah dalam pot bisa tumbuh dan berbuah secara baik, ada banyak hal yang sebaiknya jadi perhatian dan diulas dalam tulisan singkat ini. Pilih Tipe Tanaman yang Sesuai Salah satu perihal yang perlu jadi perhatian pada tabulampot adalah pen

Coronavirus, SARS-Cov-2, dan COVID-19

Virus ialah substansi biologi paling banyak dari muka bumi ini. Virus tidak dipandang seperti makhluk hidup. Oleh karena itu dikatakan sebagai “substansi biologi”. Untuk perbanyak diri, virus mengontaminasi alias bajak sel hidup. Virus masukkan resep pembikinan elemen virus (RNA atau DNA) hingga sel yang terkena akan membuat dan beberapa virus baru juga dibuat. Ilustrasi infeksi virus. Protein pada virus berikatan dengan reseptor pada permukaan sel (no. 1). Sesudah masuk ke sel, virus melepas materi genetiknya (DNA atau RNA) (no. 2), yang berbentuk perintah (resep) untuk membikin protein elemen virus (no. 3). Virus baru dilepaskan dari dalam sel lewat budding (membuat “tunas “), atau sel lisis yang remuk (no. 4). Virus bisa dikelompokkan ke filum, ordo, dan kerabat berdasar materi genetik yang mereka membawa (DNA atau RNA), inang yang mereka serang, dan beragam persyaratan yang lain. Kerabat atau keluarga virus yang saat ini sedang marak dibahas ialah Coronavirus. Coronavirus (CoV