Di pada tubuh manusia, ada beragam spesies bakteri dalam jumlah yang menyamakan sel badan manusia. Beberapa bakteri ini hidup di kulit, air liur, gigi, lambung, usus lembut, sampai jumlah terbesar ada pada usus besar. Kehadiran beberapa bakteri ini dan mikroorganisme lain seperti virus, jamur, dan sebagainya, disebutkan dengan mikrobiota usus. Kehadiran mikrobiota usus mempunyai dampak simbiosis dengan manusia tempat bakteri itu tinggal. Simpelnya, kegiatan dari mikrobiota usus bisa memengaruhi kesehatan manusia pada umumnya.
Mikrobiota usus bisa dikelompokkan jadi dua sisi khusus yakni bakteri baik dan bakteri jahat. Jika jumlah bakteri baik di usus semakin banyak, kesehatan bisa terbangun. Kebalikannya, jika jumlah bakteri jahat semakin banyak, kita semakin lebih gampang sakit. Keadaan saat jumlah mikrobiota usus tidak imbang disebutkan dengan disbiosis. Salah satunya misalnya ialah kejadian diare.
Ketika kita alami diare, jumlah bakteri Escherichia coli yang termasuk dalam bakteri jahat di usus semakin banyak dibanding bakteri baik. Bakteri E. coli yang kebanyakan mengakibatkan usus tidak sanggup mempernyerap air dari tersisa makanan hingga mengakibatkan sakit di perut dan diare. Oleh karenanya, kesetimbangan mikrobiota usus perlu kita jaga.
Peran mikrobiota aliran cerna rupanya tidak hanya pada mengakibatkan sehat atau sakit. Lebih luas kembali, mikrobiota juga sanggup memengaruhi keadaan psikis, kognitif, dan sekresi hormon badan. Di dunia nutrisi dan kesehatan, dikenali teori gut brain axis. Teori ini memperlihatkan ada dampak bolak-balik di antara kegiatan bakteri aliran cerna pada tanggapan saraf pusat dan pusat pengaturan emosi dan kognitif. Beberapa keadaan seperti autisme, sikap depresif, penyakit irritable bowel syndrome, dan kegemukan dikuasai oleh jalinan ini.
Orang yang alami berat badan yang berlebih atau kegemukan, biasanya mempunyai jumlah bakteri Firmicutes, Escherichia coli, Enterobacteriaceae, dan Staphylococcus yang semakin banyak dibanding orang dengan berat tubuh normal. Kebalikannya, orang dengan status nutrisi yang normal secara umum mempunyai jumlah Bifidobacterium yang semakin tinggi. Dijumpai jika Bifidobacterium termasuk dalam barisan bakteri baik, sedang Escherichia coli dan Enterobacteriaceae terhitung dalam bakteri jahat.
Keberadaan mikrobiota aliran cerna berguna juga pada proses peresapan zat nutrisi dari makanan, khususnya mineral. Dalam usus, mikrobiota akan memfermentasi serat dan hasilkan asam lemak rantai pendek seperti butirat, propionat, asetat, dan laktat. Kehadiran asam-asam lemak ini bisa turunkan derajat keasaman atau pH usus. pH usus yang asam akan mempermudah sel usus mempernyerap mineral-mineral yang sisa di pada makanan, seperti zat besi, seng, dan lain-lain.
Asam lemak rantai pendek yang dibuat oleh mikrobiota juga menyumbangkan sekitaran 10% dari keseluruhan energi yang dibutuhkan badan. Kesetimbangan jumlah asam lemak rantai pendek masih susah ditetapkan sampai sekarang ini. Disamping itu, asam lemak rantai pendek yang dibuat oleh mikrobiota usus mempunyai peranan yang berbeda. Asetat dan propionat berperan pada perubahan beberapa sel lemak badan, sedang butirat berperanan sebagai substrat untuk beberapa sel usus.
Perkembangan formasi dan spesies mikrobiota usus benar-benar dikuasai oleh lingkungan, khususnya tipe makanan yang kita konsumsi. Makanan tinggi lemak seperti makanan yang dimasak, junk food, dan makanan tinggi gula biasanya akan tingkatkan jumlah bakteri jahat di usus. Kebalikannya, makanan yang kaya buah-buahan dan sayur akan tingkatkan jumlah bakteri baik.
Kita mengenali ada sistem pemrosesan makanan dengan peragian oleh bakteri asam laktat, satu diantaranya ialah susu. Susu yang diproses dengan peragian bisa hasilkan beragam tipe makanan seperti keju, yogurt, kefir, atau susu peragian. Hasil olahan susu secara peragian menjadi berlainan bergantung tipe bakteri yang dipertambah. Sebagai contoh yogurt dibuat dari peragian susu oleh Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus, sedangkan kefir dibuat dari peragian susu oleh Lactobacillus kefiranofaciens, Bifidobacterium sp., Saccharomyces sp., dan lain-lain. Keberadaan bakteri asam laktat yang memfermentasi susu menjadi sumber bakteri baik untuk usus.
Bakteri yang dipertambah pada makanan, bisa bertahan hidup di aliran cerna manusia, dan bawa faedah kesehatan yang bagus untuk manusia disebutkan dengan probiotik. Kehidupan probiotik bisa disokong oleh prebiotik. Prebiotik sebagai serat yang tidak bisa diolah dan capai usus, bisa difermentasi oleh mikrobiota, dan bawa dampak kesehatan yang bagus untuk manusia. Dengan alami, prebiotik ada pada buah-buahan dan sayur. Prebiotik juga kerap dipertambah pada makanan dan minuman olahan seperti susu, biskuit, agar-agar, dan sebagainya.
Kita perlu mengetahui jika pada tubuh kita juga tinggal “makhluk hidup” yang lain memiliki ukuran kecil, tapi turut serta di proses metabolisme badan yang paling kompleks. Bukan hanya dampak bolak-balik dengan mekanisme saraf pusat, kegiatan bakteri aliran cerna juga memengaruhi kognitif dan psikis seorang. Dampak bolak-balik ini memiliki arti jika kita bisa mempertahankan kesehatan dengan memodifikasi pada kesetimbangan mikrobiota usus. Banyak hal yang bisa dilaksanakan untuk jaga kesetimbangan mikrobiota aliran cerna ialah konsumsi makanan bergizi imbang yang terbagi dalam sumber karbohidrat, lauk, sayur, dan buah, dan konsumsi minuman peragian seperti yogurt, kefir, atau susu peragian.
Referensi:
- https://community.freeriderhd.com/redirect/?url=https://gust.com/companies/dembe-s-startup/
</> - https://ifthenthemusical.com/redirect/BroadwayTickets/index.php?url=https://social.microsoft.com/Profile/Dembe%20Zuma
</> - https://images.google.co.uk/url?sa=t&url=https://ameblo.jp/mitsuibebas/entry-12678851705.html
</> - https://images.google.com.vn/url?sa=t&url=https%3A%2F%2Fgust.com%2Fcompanies%2Fdembe-s-startup%2F
</>
Komentar
Posting Komentar