Langsung ke konten utama

Keamanan Pangan di Tengah Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 menuntut kita untuk mempunyai langkah hidup yang baru. Untuk kita yang sedapat mungkin tinggal di dalam rumah, makanan mempunyai peranan penting untuk jaga ketahanan badan. Kita juga perlu arif saat menentukan makanan. Makan kebanyakan akan mengakibatkan penyakit, demikian juga bila terlampau sedikit.

Apabila kita telah sanggup arif saat menentukan makanan, hal yang lain penting diingat ialah berkenaan keamanan pangan. Keamanan pangan bukan hanya usai bila kita beli makanan di lokasi yang bersih. Perlu kita lihat jika keamanan pangan diawali mulai sejak kita beli bahan makanan, simpan bahan makanan, penyiapan sebelum mengolah, proses saat mengolah, menyuguhkan makanan, sampai saat kita makan. Panjang sekali, ya? Silahkan kita ulas satu demi satu.

Membeli bahan makanan

Membeli bahan makanan kurang cukup cuman di lokasi yang bersih. Kita juga perlu memerhatikan kualitas bahan makanan yang bakal dibeli. Misalkan sayur yang warna fresh dan tidak busuk, ikan dan daging yang fresh, dan lain-lain.

Tip pilih bahan makanan.

Menyimpan bahan makanan

Ketika simpan bahan makanan, kita perlu pisahkan makanan yang bisa diletakkan pada suhu dingin dan temperatur ruangan. Bahan makanan fresh seperti sayur, ikan, telur, susu fresh, bisa kita taruh dalam kulkas hingga lebih bertahan lama. Bahan makanan kering seperti susu skim, tepung, gula pasir, beras, bisa kita taruh pada suhu ruangan saja. Disamping itu, kita perlu mengaplikasikan konsep FIFO atau first in first out. Maknanya, kita harus memakai bahan makanan yang pertama kalinya diletakkan.

Persiapan saat sebelum mengolah

Sebelum mengolah, kita perlu pastikan jika beberapa alat masak pada keadaan baik dan bersih, misalkan bebas dari karat. Kita juga perlu pisahkan beberapa alat yang dipakai untuk memproses makanan fresh dan masak untuk menahan kontaminasi silang bakteri beresiko. Sebagai contoh, pisau yang dipakai untuk mengiris daging mentah tidak boleh dipakai untuk mengiris buah atau sayur yang bakal jadi salad.

Bahan makanan mentah bisa memiliki kandungan bakteri beresiko pemicu penyakit seperti E. coli dan Salmonella. Jika pisau dan alat makan di dapur kita terbatas, yakinkan jika dicuci lebih dulu dengan sabun dan dikeringkan.

Ilustrasi pisahkan tipe pisau untuk tiap tipe bahan. Sumber gambar: static-src.com

Proses saat mengolah

Tahukah rekan-rekan jika penyakit Covid-19 kemungkinan dikarenakan oleh konsumsi daging hewan liar yang tidak diolah? Hewan liar maknanya tidak diternakkan. Berlainan dengan ayam atau sapi yang menyengaja dipiara untuk diambil dagingnya, hewan liar hidup bebas di alam terbuka hingga kita tak pernah tahu apakah yang dimakan oleh hewan itu. Oleh karena itu, kita benar-benar disarankan untuk konsumsi makanan masak. Lebih baik kembali jika diolah sendiri di dalam rumah. Jika kita mau tak mau beli makanan di luar rumah, sedapat mungkin kita pilih makanan yang panas atau dapat kita panasi kembali di dalam rumah, seperti soto, sop, dan lain-lain.

Menyajikan makanan

Pada proses awalnya kita mengulas berkenaan makanan panas. Kenapa lebih disarankan untuk pilih makanan panas? Karena kita bisa pastikan jika kuman dan bakteri yang ada pada makanan itu telah mati oleh temperatur panas. Tetapi, bila kita lebih menyenangi makanan dengan temperatur dingin seperti es, rujak, dan lotek kita perlu lebih memerhatikan bagaimana makanan itu diproses dan dihidangkan. Makin bersih langkah pemrosesan dan penyuguhan makanan, makin aman untuk dimakan.

Ilustrasi makanan panas. Sumber gambar: flickr.com/photos/suzieridler

Mengonsumsi makanan

Sebagai customer, kita mempunyai peranan yang besar pada tahapan ini. Makanan yang telah diproses dengan sehat, jika tidak dimakan secara sehat, tetap mengakibatkan penyakit. Konsumsi makanan dengan sehat bisa dilaksanakan dengan beberapa cara seperti berikut:

  1. mencuci tangan dengan sabun dan air mengucur sebelum dan setelah makan,
  2. menggunakan alat makan (piring, sendok, garpu) yang bersih,
  3. tidak makan di dekat lokasi yang kotor (misalkan tempat sampah), serta
  4. menikmati makanan dan tidak terburu-buru saat makan.
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengucur. Sumber: flickr.com/photos/kokopinto

Pada periode wabah Covid-19 ini, kita diharap ingin berlaku dan pilih rutinitas yang bagus. Telah waktunya kita yang umumnya cuman menuntut pemerintahan untuk membikin program itu dan ini supaya lebih inovatif dan lakukan apa yang kita dapat untuk warga sekitaran. Salah satunya hal paling kecil yang dapat kita kerjakan dengan jaga kebersihan, terhitung saat kita makan. Yok menjaga diri, menjaga sama-sama, dan menjaga lingkungan.

Referensi:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kayangan Api Sebagai Potensi Wisata Bojonegoro

Banyak warga di luar daerah Bojonegoro belum ketahui mengenai kekayaan tempat rekreasi dan kekuatan yang dipunyai oleh Kabupaten Bojonegoro. Bila dijelajahi lebih dalam, daerah ini mempunyai banyak tujuan rekreasi yang sayang tidak untuk didatangi. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro, yang bekerja untuk memperkenalkan tempat rekreasi yang bisa menarik pelancong satu diantaranya seperti rekreasi Khayangan Api. Youti (2001:158) memiliki pendapat mengenai pemahaman tempat wisata yakni segala hal sebagai daya magnet untuk beberapa orang untuk mengunjugi satu wilayah tertentu. Object dan daya magnet rekreasi seperti yang ditujukan bisa berbentuk tempat wisata alam, budaya yang mempunyai daya pikat buat didatangi atau jadi target pelancong. Kayangan Api sebagai salah satunya warisan kerajaan yang hingga saat ini. Khayangan Api sebagai sumber api kekal yang tidak juga padam yang berada pada teritori rimba lindung di Dusun Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro

Tabulampot: Tanaman Buah dalam Pot

Beragam penawaran kegiatan baru di periode wabah dimulai dari bercocok tanam, naik sepeda, atau bahkan juga kulineran, lumayan disukai oleh warga. Selainnya sebagai penyukupan kebutuhan, beragam opsi itu seakan jadi trend yang selanjutnya tumbuh subur pada beragam kelompok. Salah satunya kegiatan positif yang lumayan disukai adalah bercocok tanam. Tanaman hias, apotek hidup, bonsai, sampai tanaman buah dalam pot atau kerap diistilahkan dengan tabulampot sekarang ini jadi kegiatan yang lumayan disukai. Pada dasarnya, tabulampot sebagai alternative untuk selalu menanam buah pada lahan-lahan sempit. Tabulampot juga tidak meusak bangunan disekelilingnya, seperti pagar rumah atau paving pelataran rumah karena akar tanaman ada dalam pot. Supaya tanaman buah dalam pot bisa tumbuh dan berbuah secara baik, ada banyak hal yang sebaiknya jadi perhatian dan diulas dalam tulisan singkat ini. Pilih Tipe Tanaman yang Sesuai Salah satu perihal yang perlu jadi perhatian pada tabulampot adalah pen

Coronavirus, SARS-Cov-2, dan COVID-19

Virus ialah substansi biologi paling banyak dari muka bumi ini. Virus tidak dipandang seperti makhluk hidup. Oleh karena itu dikatakan sebagai “substansi biologi”. Untuk perbanyak diri, virus mengontaminasi alias bajak sel hidup. Virus masukkan resep pembikinan elemen virus (RNA atau DNA) hingga sel yang terkena akan membuat dan beberapa virus baru juga dibuat. Ilustrasi infeksi virus. Protein pada virus berikatan dengan reseptor pada permukaan sel (no. 1). Sesudah masuk ke sel, virus melepas materi genetiknya (DNA atau RNA) (no. 2), yang berbentuk perintah (resep) untuk membikin protein elemen virus (no. 3). Virus baru dilepaskan dari dalam sel lewat budding (membuat “tunas “), atau sel lisis yang remuk (no. 4). Virus bisa dikelompokkan ke filum, ordo, dan kerabat berdasar materi genetik yang mereka membawa (DNA atau RNA), inang yang mereka serang, dan beragam persyaratan yang lain. Kerabat atau keluarga virus yang saat ini sedang marak dibahas ialah Coronavirus. Coronavirus (CoV